Kamis, 18 Juli 2013

Putera-Putera Minahasa pada 10 November 1945

Kisah singkat ini berasal dari petikan tulisan2 Alm JH Tamboto, Alm HV Worang, Alm JMJ Pantouw.

20 Agustus 1945 di gedung Nasional- Bubutan Surabaya, dibentuk Organisasi Pemuda Republik Indonesia (P.R.I), dan tergabung didalamnya al. Pemuda P.R.I. Sulawesi (Perisai).
P.R.I. Sulawesi (Perisai) :
J H Tamoto - Pemimpin.
J F Warouw  - Wakil Pemimpin.

Komandan2 pasukan :
H V Worang, D J Somba, J W Tiwatu, J A Wuisan, Watung, A Siwi, RAF Lalu, W Tenges.

Dan pemuda2 lain di organisasi tsb al. WC Rory, C Dapi, Oesman Jafar, H Suatan, BAS Gerungan, B Waworuntu, W Moningka, H Pangemanan, Sam Ogi, L Inkiriwang, Walanda, R Telwe, H Wurangian, Wenas, W Rompas, J Parengkuan, E Mamesah, N Bakasi, J Karwur, S Karouwan, L Malonda, Bung Aries, P Lampah, LW Sampouw, JA Kumowal, D Kawengian, H Kourouw, N Rompas, B Tumbelaka, R Luntungan, J Bolang, Awuy, H Moningka, M Muntu, J Pesik, Zus Tuege, Zus Tampi, Nona Regar, Nona Mumu, dll.

Pertama-tama aksi pasukan PRI ditujukan kepada Tentara Jepang dengan melucuti mereka di Gubeng, mengepung Batalion Jepang di gedung HBS-Ketalang dan menumpas sampai habis pasukan Kempetai yang tidak mau menyerah. Pada 8 September membebaskan tahanan asal Manado&Ambon dari penjara2, mereka al. Muntu, FJ Pangemanan, B Pangemanan, Laoh, Flapro, Titus, Bob Wenas, dan seorang jaksa Mogot.
25 Oktober Brigjen Mallaby dengan Brigadenya mendarat. Dalam pertempuran didaerah Kajoon, salah satu Kepala Pasukan PRI, HV Worang dengan dibantu org pemuda lain dapat menewaskan sebagian besar pasukan Inggris dan menawan seorang Letnan Inggris, Yang didalam bajunya ada perintah rahasia yang berbunyi: " The Indonesian rebel have a small red-white signed on their breast, if you have to shoot, shoot them like looters ". Pasukan Inggris terdiri dari orang2 India dan Gurkha, dalam serangan2 pasukan PRI Sulawesi, pasukan2 yang terdiri dari anggota2 Gurkha yang terkenal pun melarikan diri, sehingga putera2 Minahasa berkelakar: "Tau lari jo kote dorang" (" bisa melarikan diri juga mereka rupanya "). Pertempuran2 yang terjadi di jalan2 kota Surabaya terus berlangsung sampai bulan Desember, dan akhirnya seluruh arek-arek Suroboyo ( sebutan ini termasuk untuk semua suku bangsa Indonesia yang ada di Surabaya) mundur dan membuat garis pertahanan di Porong, Sidoarjo, Wonocolo, Kedurus, dan Jombang.

Dari PRI Sulawesi, pasukan ini lebih terkenal dengan sebutan Pasukan Istimewa PRI-100, dibawah pimpinan Mayor JF Warouw dan Kapten HV Worang sebagai wakilnya. Pasukan Istimewa PRI-100 Surabaya ini sebenarnya adalah pasukan expedisi untuk ke Sulawesi Utara, sesuai permintaan dari Dr Sam Ratulangi agar ada pasukan yang ditempatkan di Sulawesi Utara.

Semoga kisah singkat ini dapat menjelaskan perjuangan putera2 Minahasa pada masa Perang Kemerdekaan. Memang masih banyak nama2 putera2 Minahasa yang belum tertulis selengkapnya, kami mohon maaf.

Pakatuan Wo Pakalawiren,
RFL Worang.

1 komentar:

  1. Semoga lebe banya data deng fakta tabuka.. biar torang lebe bangga pa Kawanua..

    BalasHapus