Kisah singkat ini berasal dari petikan tulisan2 Alm JH Tamboto, Alm HV Worang, Alm JMJ Pantouw.
20
Agustus 1945 di gedung Nasional- Bubutan Surabaya, dibentuk Organisasi
Pemuda Republik Indonesia (P.R.I), dan tergabung didalamnya al. Pemuda
P.R.I. Sulawesi (Perisai).
P.R.I. Sulawesi (Perisai) :
J H Tamoto - Pemimpin.
J F Warouw - Wakil Pemimpin.
Komandan2 pasukan :
H V Worang, D J Somba, J W Tiwatu, J A Wuisan, Watung, A Siwi, RAF Lalu, W Tenges.
Dan
pemuda2 lain di organisasi tsb al. WC Rory, C Dapi, Oesman Jafar, H
Suatan, BAS Gerungan, B Waworuntu, W Moningka, H Pangemanan, Sam Ogi, L
Inkiriwang, Walanda, R Telwe, H Wurangian, Wenas, W Rompas, J
Parengkuan, E Mamesah, N Bakasi, J Karwur, S Karouwan, L Malonda, Bung
Aries, P Lampah, LW Sampouw, JA Kumowal, D Kawengian, H Kourouw, N
Rompas, B Tumbelaka, R Luntungan, J Bolang, Awuy, H Moningka, M Muntu, J
Pesik, Zus Tuege, Zus Tampi, Nona Regar, Nona Mumu, dll.
Pertama-tama
aksi pasukan PRI ditujukan kepada Tentara Jepang dengan melucuti
mereka di Gubeng, mengepung Batalion Jepang di gedung HBS-Ketalang dan
menumpas sampai habis pasukan Kempetai yang tidak mau menyerah. Pada 8
September membebaskan tahanan asal Manado&Ambon dari penjara2,
mereka al. Muntu, FJ Pangemanan, B Pangemanan, Laoh, Flapro, Titus, Bob
Wenas, dan seorang jaksa Mogot.
25 Oktober Brigjen Mallaby dengan
Brigadenya mendarat. Dalam pertempuran didaerah Kajoon, salah satu
Kepala Pasukan PRI, HV Worang dengan dibantu org pemuda lain dapat
menewaskan sebagian besar pasukan Inggris dan menawan seorang Letnan
Inggris, Yang didalam bajunya ada perintah rahasia yang berbunyi: " The
Indonesian rebel have a small red-white signed on their breast, if you
have to shoot, shoot them like looters ". Pasukan Inggris terdiri dari
orang2 India dan Gurkha, dalam serangan2 pasukan PRI Sulawesi, pasukan2
yang terdiri dari anggota2 Gurkha yang terkenal pun melarikan diri,
sehingga putera2 Minahasa berkelakar: "Tau lari jo kote dorang" (" bisa
melarikan diri juga mereka rupanya "). Pertempuran2 yang terjadi di
jalan2 kota Surabaya terus berlangsung sampai bulan Desember, dan
akhirnya seluruh arek-arek Suroboyo ( sebutan ini termasuk untuk semua
suku bangsa Indonesia yang ada di Surabaya) mundur dan membuat garis
pertahanan di Porong, Sidoarjo, Wonocolo, Kedurus, dan Jombang.
Dari
PRI Sulawesi, pasukan ini lebih terkenal dengan sebutan Pasukan
Istimewa PRI-100, dibawah pimpinan Mayor JF Warouw dan Kapten HV Worang
sebagai wakilnya. Pasukan Istimewa PRI-100 Surabaya ini sebenarnya
adalah pasukan expedisi untuk ke Sulawesi Utara, sesuai permintaan dari
Dr Sam Ratulangi agar ada pasukan yang ditempatkan di Sulawesi Utara.
Semoga
kisah singkat ini dapat menjelaskan perjuangan putera2 Minahasa pada
masa Perang Kemerdekaan. Memang masih banyak nama2 putera2 Minahasa yang
belum tertulis selengkapnya, kami mohon maaf.
Pakatuan Wo Pakalawiren,
RFL Worang.
Semoga lebe banya data deng fakta tabuka.. biar torang lebe bangga pa Kawanua..
BalasHapus